This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Jumat, 14 Februari 2014
Senin, 03 Februari 2014
"Wakil rakyat itu artinya kan bawahan rakyat. Namanya juga wakil...” tutur I Wayan Nardayana (48), dalang wayang kulit yang populer disebut dalang Cenkblonk. Nardayana mencuat ke jagat pedalangan Bali setelah ”menemukan” dua tokoh rakyat bernama Nang Klenceng dan Nang Ceblong. Dua tokoh inilah yang selalu ditunggu para penonton.
Tokoh Nang Klenceng, kemudian disingkat Cenk, punya wujud lucu: mulutnya panjang seperti buaya, berambut cepak, dan kalau bicara kakinya selalu bergerak. Ia berbicara dengan sangat cepat, tetapi kata-katanya selalu tajam. Sementara tokoh Nang Ceblong, disingkat Blonk, tak kalah lucunya. Kepalanya botak, mulut lebar, perut besar, bicaranya pelan, tetapi menyakitkan. Pasangan rakyat inilah yang jadi asal mula kata ”cenkblonk”.
”Dua tokoh ini bebas dari intervensi penguasa. Kalau empat punakawan: Tualen-Merdah dan Sangut-Delem, kan selalu mewakili rajanya. Bahkan, mereka menjadi penerjemah. Keempatnya tak bisa bebas dari kepentingan penguasa, raja-raja...” kata Nardayana.
Kami bertemu, Senin, 2 September 2013, di Banjar Batan Nyuh Kelod, Desa Batan Nyuh, Kecamatan Marga, Tabanan. Tak mudah bertemu Nardayana. Jadwalnya padat. Kalender bali yang tergeletak di rumah lumbung miliknya penuh dengan coretan. Selama bulan September 2013 ia akan pentas sebanyak 17 kali, Oktober 18 kali, November 16 kali, dan Desember baru terisi 6 kali. Namun, Januari 2014 jadwalnya sudah penuh. ”Dulu saya pentas sampai 45 kali dalam sebulan. Bisa dua kali semalam. Kurang profesional, saya batasi...” katanya.
Padahal, untuk ukuran Bali, Nardayana mematok harga yang lumayan tinggi. Upah wayangnya Rp 14 juta, kru panggung Rp 1,5 juta, dan sesajen Rp 500.000. ”Kalau di luar kota upah wayangnya jadi Rp15 juta. Ongkos ini sudah diperhitungkan dari jumlah kru yang mencapai 50 orang setiap kali pentas,” ujar Nardayana. Toh begitu, sejauh ini ia tak pernah sepi tanggapan.
Apa sebab wayang Anda masih bertahan sampai sekarang?
Penonton terus berubah, wayang juga harus berubah. Tantangan dalang sekarang berhadapan dengan penonton yang biasa pegang remote control, tiap saat ganti channel. Mereka yang mengendalikan apa yang mau ditonton. Bagaimana menarik penonton mau datang ke lapangan malam hari dalam cuaca gerimis dan menonton seni tradisi. Itu tantangannya. Berat memang.
Apa yang Anda lakukan?
Materi wayang harus dekat dengan mereka. Sesedikit mungkin menggunakan bahasa para raja. Itu tidak menarik, bahasanya tinggi. Penonton ngobrol. Kalau toh punakawan menerjemahkannya, itu makan waktu. Mungkin itu juga sebabnya sekarang omongan pemimpin kita tak didengar rakyat...ha-ha-ha.... Omongan sulit dipercaya.
Maksud Anda bahasanya sulit?
Bukan itu saja. Mungkin juga rakyat bosan dengan ceritanya....
Itu alasan Anda memunculkan tokoh Cenk-Blonk itu?
Keduanya mewakili suara rakyat. Mereka selalu menggugat kebijakan raja, penguasa. Ini tidak mungkin dilakukan oleh empat punakawan yang jadi abdi raja. Ini bukan tokoh yang saya ciptakan. Tokoh ini sudah ada, saya warisi dari leluhur pencipta wayang bali. Cuma, karakternya disesuaikan dengan kondisi zaman.
Kenapa ejaannya memakai ”cenk” dan ”blonk”, bukan ”ceng” dan ”blong”?
Ha-ha-ha, itu biar lebih metal. Waktu memberi nama Wayang Cenkblonk Belayu, itu pun saya ingat grup metal Iron Maiden, jadi tulisannya seperti metal ada darahnya ha-ha-ha. Semuanya demi mendekatkan wayang lagi kepada generasi sekarang.
Banyak yang cap wayang Cenkblonk terlalu banyak guyonan?
Saya akui, pertama saya sampaikan tontonan dulu supaya orang mau berkumpul. Sesudahnya baru saya isi dengan tuntunan. Betapa pun wayang tetap harus menjadi tuntunan moral etika bagi masyarakat. Saya masih percaya itu. Cuma tuntunan itu pun harus disampaikan dengan bahasa yang sederhana. Lagi-lagi biasanya saya pakai tokoh Cenk dan Blonk itu. Makanya, pada setiap saya pentas dengan lakon apa pun Cenk Blonk selalu hadir. Ia seperti mewakili suara-suara yang selama ini tidak tersampaikan.
Ganti nama
Nardayana menyisipkan tokoh Cenk dan Blonk dalam lakon-lakonnya mulai tahun 1995 saat kelompok wayangnya masih menggunakan nama Gita Loka. Ia sudah mulai mendalang pada 11 April 1992. Seiring waktu, ketika penonton lebih sering menyebutnya sebagai wayang cenkblonk, ia mengganti nama kelompoknya menjadi Wayang Cenkblonk Belayu. Saat pentas, Senin (2/9/2013) malam di kawasan Teuku Umar, Denpasar, tokoh Cenk-Blonk keluar di saat-saat kisah wayang sedang bersiap perang. Hanoman sedang mengamuk di hutan karena rajanya, Rama dan Laksmana, tiba-tiba menghilang. Cenk menasihati seorang raksasa yang sedang membawa senjata.
”Mau ke mana bawa senjata,” tanya Cenk.
”Berperang!” jawab Raksasa
”Tahu musuhmu?”
”Tidak...”
”Mengapa mau berperang?”
”Perintah.”
”Kalau diperintah mati, mau?” Raksasa gundul itu tercekat.
Itulah antara lain cara Nardayana lewat tokoh Cenk-Blonk menyampaikan pesan moral kepada penontonnya. Meski perintah itu datang dari penguasa, rakyat juga tetap harus kritis.
Zaman sudah berubah, ada televisi atau media-media lain yang lebih menarik manusia sekarang. Bagaimana Anda menempatkan wayang?
Kebetulan di Bali wayang hidup karena didukung yadnya (ritual agama). Kita sudah diberi lahan oleh leluhur, di mana agama bergandeng dengan budaya. Sekarang tinggal kejelian kita bagaimana agar wayang bisa jadi tontonan dan tuntunan. Hal terberatnya bagaimana membuat wayang masih jadi tuntunan bertingkah laku. Artinya, setelah menonton ada sesuatu yang bisa dipetik, dijadikan cermin kehidupan.
Cara Anda mengisi diri agar tak berjarak dengan masyarakat sekarang?
Saya bergaul. Bahkan mulai kuliah lagi pada umur 35 tahun di ISI Denpasar semester I. Itu gara-gara saya mengeluarkan VCD wayang berjudul Ratna Takeshi. VCD itu laku keras, wayang saya jadi bahasan di kampus. Setelah lulus saya lanjutkan S-2 Filsafat ke IHD (Institut Hindu Dharma) Denpasar. Bahkan sekarang sedang menyusun desertasi untuk doktor di S-3. Semua itu untuk menyerap apa yang terjadi dan kemudian mengatakannya lewat tokoh-tokoh wayang.
Anda masih percaya pada anugerah atau garis keturunan dalang?
Meski mengisi diri dengan pengetahuan di kampus, saya masih percaya kepada kekuatan spiritual, misalnya masih menggelar ritual sebelum pentas. Ada yang disebut garis tangan, ada juga campur tangan. Di Bali, wayang bagian dari ritual. Oleh sebab itu masih banyak yang percaya soal garis tangan, pemberian Ilahi. Tetapi harus ada campur tangan, makanya saya merasa perlu kuliah.
Anda sendiri punya garis keturunan dalang?
Tidak. Tidak ada sama sekali. Cuma saya. Begini. Jika diberi pisau tajam, tetapi dipakai terus dan tidak pernah diasah, lama-lama tumpul juga. Sebaliknya, kalau kita punya pisau tumpul, tetapi terus diasah akan tajam terus. Artinya, bakat boleh besar, tetapi perlu terus diasah. Prinsip sebagai dalang, pentas saja terus, semua akan muncul di perjalanan. Itu yang saya lakukan....
Secara struktur, Nardayana tidak melakukan pembaruan pada bentuk pertunjukan wayang. Namun, ia memberikan sentuhan baru agar wayang hadir sebagai pertunjukan yang kolosal. Kelir wayang yang biasanya tak lebih dari 2 meter, ia perbesar sampai 6 meter. Musik pengiring yang biasanya cuma empat gender diperbanyak dengan batelan, kendang, bahkan menambahnya dengan 3 gerong (sinden) dan seorang tandak (sinden lelaki). ”Jika dihitung dengan kru panggung dan sopir, jumlahnya 50 orang,” katanya. Nardayana bahkan menambahkan keyboard dan dry ice dalam setiap pementasannya.
Sebelum menjadi dalang dalam pengertian sesungguhnya, Nardayana pernah bekerja sebagai juru parkir di sebuah swalayan di Denpasar. ”Saya cuma dapat uang Rp 40.000 sebulan selama tiga tahun,” katanya mengenang. Pekerjaan juru parkir itu pun dijalani Nardayana secara ulang-alik dari desanya. ”Pagi berangkat, malam pulang ke Belayu,” katanya. Jarak Denpasar-Belayu tak kurang dari 50 kilometer.
Apa yang membuat Anda begitu mencintai wayang?
Sejak kecil saya sudah mendalang walau cuma wayang dari kardus. Gara-gara itu rapor saya merah semua karena tiap malam mendalang di rumah-rumah warga. Ayah marah, lalu membakar semua wayang saya.
Anda berhenti?
Justru makin menjadi. Diam-diam saya tetap latihan mendalang, sampai suatu saat beli dua wayang kulit Yudistira dan raksasa, selebihnya saya beli kulit kerbau. Lalu saya tatah tokoh-tokoh wayang berdasarkan ingatan menonton wayang, tidak menyalin....
Anda merasa ada panggilan sebagai dalang?
Mungkin sebagian benar. Saya cuma mengikuti kemauan hati. Tetapi lama-lama merasa bahwa wayang harus tetap hidup. Beruntung di Bali wayang erat kaitannya dengan ritual adat dan agama. Jadi, selama ritual itu ada, wayang akan tetap diterima.
Bagaimana Anda tahu kalau penonton masih menerima wayang?
Saya lebih suka pentas di kota-kota. Masyarakatnya lebih majemuk dan lebih maju dalam cara berpikirnya. Kalau saya main di satu kawasan kota, saya pelajari dulu isu dan psikologi masyarakat di sana. Kalau itu sudah ketemu, cuma gerak-gerakkan wayang saja, penonton sudah tertawa....
Jadi Anda selalu survei dulu sebelum pentas?
Mungkin tidak dalam pengertian riset. Saya setidaknya baca di koran seperti apa kondisi psikologi satu masyarakat. Sekarang umumnya sih isu-isu tentang pemimpin bangsa yang dibahas. Pemimpin yang merakyat itu sudah menjadi wacana bagi rakyat. Maka itu tadi, sesedikit mungkin saya pakai bahasa Kawi. Bila perlu raja dan dewa pun bercakap dengan bahasa yang mudah dipahami.
Itu tidak melanggar pakem pewayangan?
Wayang harus berubah kalau mau diterima. Itu kan cuma soal bahasa, soal medium saja. Saya tidak pernah mengubah struktur wayang yang sudah baku, tetapi kalau membuat tokoh baru seperti carangan dalam kisah-kisah Mahabharata misalnya, itu biasa. Dulu juga begitu. Bima di India cuma punya anak Gatotkaca, tetapi di Jawa dan Bali, anaknya jadi banyak sekali. Itu semua ciptaan lokal genius.
Jadi, menurut Anda, jika wayang ingin bertahan, ia harus mengikuti perubahan yang terjadi pada masyarakat pendukungnya?
Itu yang saya lakukan sejak awal, termasuk memunculkan tokoh rakyat Cenk-Blonk itu....
Seorang tamu masuk dari kori (gerbang) rumah. Nardayana menyambutnya. Tamu itu tak lain utusan yang memastikan pementasan Wayang Cenkblonk Belayu di kawasan Teuku Umar, Denpasar, Senin malam itu. Saya memutuskan untuk menonton, sambil berharap bertemu dengan Nang Klenceng dan Nang Ceblong.... (Putu Fajar Arcana)
Kita sering melihat di TV kapal bajak laut umumnya menggunakan bendera dengan gambartengkorak sebagai lambang kebesarannya. Sebenarnya apa maksud dan arti dari lambang tersebut, bagaimana pula sejarahnya?
Bila dilihat dari sejarah pengibaran bendera ini, ada berbagai macam tujuan dan maksud bila sebuah kapal mengibarkan bendera tengkorak. Jolly Roger, demikian nama bendera tersebut. Ada berbagai macam cerita mengenai asal muasal nama itu sendiri.
Mungkin nama tersebut adalah plesetan lidah orang Inggris saat mendengar orang Perancis berbicara “Jollie Rouge” (Si Merah yang Cantik). Dulu gambar tengkorak dilukis pada bendera berwarna merah. Bendera ini juga digunakan para ksatria templar pada abad 13-14 untuk menandai kapal-kapal milik para ksatria templar.
Hal ini karena para ksatria Templar percaya, bahwa kebangkitan jiwa mereka untuk tetap ikut bertempur akan dapat terus abadi dengan diwakili tengkorak dan dua ruas tulang lengan mereka.
Ada yang berpendapat, mungkin nama jolly roger diambil dari raja Sisilia yang pertama kali mengibarkan bendera tersebut untuk armada kapal templar pada tahun 1127 , yaitu King Roger II. Pendapat lain, nama tersebut diambil dari plesetan lidah orang Inggris untuk menyebut “Ali Raja”, seorang bajak laut asal Tamil.
Penggunaan bendera ini oleh para bajak laut adalah untuk memberikan isyarat kepada kapal calon mangsa untuk bersiap-siap.
Bendera yang kemudian dilukis dengan latar belakang hitam dimaksudkan agar kapal mangsa menyerah karena jika tidak menyerah, maka para bajak laut tidak mengenal ampun (no quarter, no mercy).
Jika kapal mangsa bertahan, maka bendera hitam (black jack) diturunkan, digantikan bendera merah (red jack) yang artinya darah akan segera mengalir tanpa ampun.
Unit-unit militer juga mengibarkan bendera ini untuk melambangkan keberhasilan dan kemenangan dalam tugas, keberanian dalam menghadapi bahaya, serta ketabahan sampai akhir.
Contoh, pada PD II unit-unit kapal selam Inggris dan Australia mengibarkan bendera tengkorak saat masuk pelabuhan sebagai tanda suksesnya sebuah misi serta keberanian dalam bertempur.
Satuan Waffen SS divisi 33 (Tottenkopf) juga menggunakan lambang tengkorak ini. Dalam perang teluk, kapal-kapal perang Inggris yang telah menembakkan rudal tomahawk, yaitu HMSTrafalgar, HMS Triumph, HMS Turbulent kembali ke pangkalan dengan mengibarkan bendera tengkorak.
Untuk memaknai kibaran bendera tersebut, dapat diambil dari makna yang terdapat pada sejarah kapal yang mengibarkan. Salah satu yang bisa dipakai sebagai makna adalah pengibaran tersebut dilaksanakan oleh kapal-kapal yang kembali ke pangkalan dengan membawa keberhasilan atau kesuksesan pelaksanaan misi mereka.
Misi-misi tersebut merupakan misi yang menantang bahaya, penuh keberanian, serta bersifat heroic. Hal tersebut seperti kibaran bendera tengkorak pada perang dunia II maupun saat perang Teluk.
Kita juga sering melihat KRI Dewaruci mengibarkan bendera tersebut. Karena banyaknya pendapat yang berbeda, sehingga jika KRI Dewaruci terlihat mengibarkan bendera tengkorak, maka itu bisa bermakna kapal tersebut telah berhasil melaksanakan misi-misinya.
Selama puluhan tahun melayari samudra-samudra ganas, berhadapan dengan badai dan keganasan alam yang lain dengan mengandalkan perlengkapan kapal yang dipertahankan berupa peralatan tradisional. Selama itu pula KRI Dewaruci telah berhasil melaksanakan tugas yang dibebankan.
sumber:http://www.apakabardunia.com/post/tahukah-kamu/menguak-asal-usul-lambang-bendera-bajak-laut
Mahluk - mahluk yang tidak beradaptasi dengan baik akan rentan dalam masa-masa kesulitan, kelaparan dan akan mengalami kegagalan regenerasi lalau akhirnya punah.
Sepanjang sejarah bumi, kehidupan secara terus-menerus telah mengambil bentuk-bentuk baru peristiwa yang akan terus menguji para mahluk yang menjadi survival
Ketika perubahan iklim atau lingkungan secara drastis, banyak hewan yang kurang bisa menyesuaikan dengan situasi baru akan punah.
Dan inilah sepuluh dari kepunahan terbesar dalam sejarah Bumi.
10. Kepunahan di Jaman Akhir Ediacaran
Bakteri micro berkembang menjadi Eukariota yang lebih kompleks dan khusus, beberapa yang dikelompokkan bersama-sama untuk meningkatkan kesempatan mereka untuk menemukan makanan dan menghindari dimangsa.
Sebagian besar makhluk aneh tidak meninggalkan catatan karena mereka tidak memiliki kerangka, mereka yang berbentuk lembek cenderung membusuk ketika mati dan tidak menjadi fosil.
Hanya dalam keadaan khusus, mahluk - mahluk ini bisa menjadi fosil. seperti saat mati dan tergeletak di lumpur yang tiba-tiba mengeras sehingga meninggalkan jejak
Beberapa Fosil beberapa memberitahu kita dari tentang laut yang penuh dengan makhluk aneh dan asing yang menyerupai cacing modern, spons, dan jeli. Namun, makhluk ini sangat bergantung pada oksigen, seperti juga kita.Tingkat oksigen mulai turun di bumi dan di seluruh dunia terjadi kepunahan massal 542 juta tahun yang lalu. Lebih dari 50% dari semua spesies mati.sejumlah besar makhluk mati yang membusuk menjadi bahan bakar fosil (minyak) saat ini.
Penyebab tepat dari kadar oksigen menurun tidak diketahui, namun, kepunahan massal ini membuat ruang untuk ledakan Kambrium, makhluk yang lebih rumit di luar dari hanya bentuk cacing belaka.
9. Kepunahan di Jaman Kambrium-Ordovisium
Krustasea eksotis dan trilobita menjadi hidup dominan dalam jumlah besar dan beragam.Kerang dan arthropoda air raksasa, mirip dengan serangga, mengisi lautan.
Makhluk-makhluk ini memiliki eksoskeleton kaku yang meninggalkan karunia fosil bagi kita untuk dipelajari.
Hidup berkembang sampai lebih dari 40% dari semua spesies tiba-tiba punah 488 juta tahun yang lalu. Mereka yang tetap bertahan dalam kondisi karena beberapa perubahan yang keras yang terjadi.
Secara pasti ilmuwan belum mengetahui perubahan apa ini. Satu teori menyatakan bahwa glaciation terjadi,yaitu bagian paling dingin dari zaman es.
Kami telah menikmati periode interglasial, bagian terpanas dari zaman es, untuk sebelas ribu tahun terakhir.
Perubahan temperatur yang ekstrim dapat dengan mudah menyebabkan kepunahan sejumlah besar kehidupan. Peristiwa kepunahan ini menandai perbatasan antara jaman Kambrium dan periode Ordovisium.
8. Kepunahan di Masa Ordovician-Silurian
Tanaman berjuang untuk bertahan di darat. Hidup secara bertahap menjadi lebih kompleks.
443 juta tahun yang lalu, lebih dari 60% dari kehidupan mati dalam apa yang dianggap kepunahan terbesar kedua dalam catatan sejarah bumi. Hal itu disebabkan oleh zaman es yang cepat disebabkan oleh menurunnya kadar karbon dioksida.
Sebagian besar air yang menjadi rumah bagi kelimpahan hidup menjadi habis dalam icecaps dan gletser yang pada gilirannya menyebabkan kadar oksigen lebih rendah juga.
Diperkirakan bahwa ledakan sinar gamma dari ruang angkasa telah menghancurkan lapisan ozon dan tanpa filter matahari radiasi ultra-violet kemudian menghancurkan sebagian besar kehidupan tanaman, yang menyebabkan penurunan awal dalam karbon dioksida. Meskipun beberapa mahluk bertahan dan melanjutkan hidup, dengan jumlah spesies itu akan butuh lebih dari 300 juta tahun untuk pulih dari peristiwa ini.
7. Peristiwa Lau
Lumut dan tanaman kecil akhirnya mulai tumbuh bebas di darat sepanjang garis pantai, dan beberapa arthropoda berkembang menjadi laba-laba dan kaki seribu yang disesuaikan dengan udara kering dan tinggal berdampingan dengan tanaman darat.
jumlah Kalajengking laut raksasa berlimpah, dan trilobita tetap mendominasi. 420 juta tahun yang lalu, terjadi perubahan iklim mendadak yang menyebabkan kepunahan 30% dari semua spesies. Gas-gas atmosfer berubah dalam proporsi yang membuat banyak makhluk tidak dapat menyesuaikan dan bahkan keracunan
Penyebab perubahan ini tidak diketahui. Hidup berjuang sampai periode Silur berakhir dan periode Denovian dimulai, ketika evolusi menghasilkan model yang berbeda dari kehidupan yang berkembang.
6. Kepunahan di Masa Akhir Devonian
Periode Devonian adalah tempat ikan tertentu berevolusi dengan sirip kokoh .
Di laut, terumbu karang yang luas dipenuhi dengan ikan dan hiu, beberapa di antaranya makan trilobita.
Trilobita kehilangan pijakan mereka sebagai makhluk laut dominan untuk pertama kalinya sejak mereka muncul lebih dari 100 juta tahun sebelumnya.
Bahkan, hiu begitu sukses beradaptasi bahwa mereka tidak perlu berubah banyak untuk bertahan hidup. dan beberapa hiu modern terlihat hampir sama persis dengan Hiu Purba.
Tanaman darat berevolusi benih dan beragam. Tanaman darat lebih kompleks dikembangkan dan tanah muncul untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Hutan Aneh mempunyai jamur yang tumbuh se-tinggi 8 m, yang sayangnya kini punah. 374 juta tahun yang lalu, 75% dari semua kehidupan menakjubkan ini mati. Hal ini disebabkan perubahan gas atmosfer, mungkin karena aktivitas gunung berapi yang besar atau dampak meteorit.
5. Hutan Hujan Carboniferous Lenyap
Setelah periode Devonian datang periode Karbon. beberapa hewan darat mengembangkan telur terestrial, yang memungkinkan mereka untuk hidup hampir di mana saja di darat bukannya terbatas pada pantai di mana mereka bisa bertelur. Serangga bersayap muncul dan makmur.Hiu menikmati zaman keemasan dan sedikit trilobita yang selamat dari kepunahan menjadi semakin langka.
Pohon raksasa muncul dan hutan hujan yang luas menutupi sebagian besar tanah, meningkatkan kandungan oksigen udara hingga 35%.
Sebagai perbandingan, hari ini 21% dari udara adalah oksigen. Conifers dari periode Karbon tetap hampir tidak berubah hari ini. 305 juta tahun yang lalu, zaman es singkat mendadak yang disebabkan tingkat karbon dioksida untuk menjadi yang terendah dalam sejarah Bumi.
Hutan besar mati dan dengan mereka, banyak hewan darat juga mati. Hampir 10% dari semua spesies di Bumi menghilang saat itu.Pohon-pohon membusuk, kental, dan sekarang menjadi sumber utama bahan bakar karbon untuk kita, yang juga menjadi nama dari periode ini.
4. Kepunahan Masa Permian-Triassic
Setelah hutan hujan kolaps, hewan yang paling sukses hidup di darat adalah mereka yang meletakkan telur.
Spesies2 ini dengan cepat mendominasi spesies lain sebelum memiliki kesempatan untuk pulih dan mereka beragam, memproduksi berbagai macam reptil dan synapsids dominan, yaitu reptil yang mirip mamalia dan juga nenek moyang dari mamalia.
252 juta tahun yang lalu, bencana terjadi Bumi yang belum pernah terlihat sebelumnya dan tidak pernah terlihat lagi.Hal ini disebabkan oleh dampak meteorit atau kegiatan vulkanik yang mengubah komposisi udara secara radikal.Antara 90% sampai 99% dari semua kehidupan punah. Ini adalah kepunahan massal terbesar dalam sejarah, dan dikenal sebagai " The Great Dying".
Untuk referensi, mari kita lihat kepunahan pada hewan yang disebabkan oleh manusia. Selama masa kita, perkiraan tinggi menunjukkan bahwa kita telah menyebabkan hampir 1000 spesies binatang punah. dan Ada sekitar 8 juta spesies hidup hari ini, yang berarti bahwa bahkan menurut perkiraan paling pesimis, kita telah melenyapkan 0,01% dari semua kehidupan binatang.Meskipun ini tidak patut dibanggakan, namun jumlah ini sangat kecil jika dibandingkan dengan sifat kepunahan masal pada awal-awal kehidupan bumi
3. Kepunahan Masa Triassic-Jurassic
Setelah kehancuran yang disebabkan pada akhir periode Permian, reptil menjadi dominan lagi dan dinosaurus muncul. Dinosaurus tidak dominan di atas reptil lainnya, dan pada masa ini dinosaurus tidak lebih besar dari kuda.Dan Bangsa Dino yang menjadi terkenal karena ukuran dan bentuknya yang menyeramkan sampai hari ini adalah keturunan mereka
Semua dinosaurus yang lebih besar, tyrannosaurus, stegosaurus, triceratops, dan berleher panjang raksasa sauropoda, datang di jaman Jurassic atau periode Kapur.
205 juta tahun yang lalu, 65% dari Triassic mati, termasuk semua hewan darat yang berukuran besar.Banyak dinosaurus selamat karena ukurannya yang kecil. Kebanyakan kepunahan massal terakhir satu juta tahun atau lebih, tapi yang satu ini hanya membutuhkan waktu sepuluh ribu tahun.Hal ini kemungkinan disebabkan oleh letusan gunung berapi besar yang memuntahkan sejumlah besar karbon dioksida atau sulfur dioksida, yang mengakibatkan perubahan iklim mendadak.
2. Akhir Kepunahan Masa Jurassic
Dinosaurus kecil mulai mempunyai bulu dan burung mulai muncul. 200 juta tahun lalu, 20% dari kehidupan ini tiba-tiba menghilang dari catatan fosil, sebagian besar spesies laut.
Kerang dan karang telah tersebar, namun mereka hampir sepenuhnya lenyap. Beberapa yang selamat berhasil mengisi kembali laut secara bertahap selama jutaan tahun berikutnya. Kepunahan ini tidak sangat mempengaruhi hewan darat, dan hanya beberapa spesies dinosaurus punah.
Penyebab kepunahan eksklusif di laut ini saat ini masih menjadi bahan perdebatan, tapi satu kemungkinan adalah bahwa lempeng tektonik samudra sedikit lebih tenggelam sehingga membuat lautan yang lebih dalam.
Mahluk di laut yang sebelumnya beradaptasi dengan kedalaman yang dangkal banyak yang binasa karena laut semakin dalam dan terus menjauh dari permukaan.
1. Kepunahan di Zaman Kapur Tersier
Lebih penting lagi, itu hanya selama periode kapur bahwa hidup akhirnya pulih dari kepunahan jaman awal Ordovisium-Silur .Jumlah spesies pada akhirnya berkembang melebihi jumlah dari periode Ordovisium, 300 juta tahun sebelumnya, untuk pertama kalinya. Synapsids akhirnya berevolusi menjadi kecil, hewan pengerat seperti makhluk, yang merupakan mamalia pertama muncul.
65 juta tahun yang lalu, sebuah meteorit besar berdampak bumi jatuh di Chicxulub ( Sekarang disebut Meksiko ), mengganggu atmosfer dan menyebabkan pemanasan global yang parah, pada gilirannya membunuh 75% dari semua spesies.
Meteorit ini berisi iridium dalam jumlah besar, yang biasanya sangat langka di Bumi, dan di permukaan batu dunia yang berusia 65 juta tahun menunjukkan sisa lapisan tipis iridium dari dampak peristiw ini.
Sekelompok spesies reptil kecil dan mamalia termasuk di antara yang selamat dari kepunahan ini. dan Mamalia mulai menggantikan peran Dinosaurus sebagai hewan yang dominan di permukaan darat.
Requiem for a Dream adalah judul sebuah soundtrack album dirilis pada 2000 untuk menemani Darren Aronofsky Film Requiem for a Dream.